Survei Pengaruh beberapa Ketinggian Lahan Pertanaman Kopi Arabika terhadap Distribusi dan Populasi Hama Penggerek Buah Kopi PBKo (Hypothenemus Hampei Ferr.) di Kabupaten Bondowoso

Authors

  • Ferril Muhammad Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember, Indonesia
  • Irma Wardati Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember, Indonesia
  • Abdurrahaman Salim Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember, Indonesia
  • Rahmawati Departemen Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Indonesia
  • Anggita Rizky Fadilah Jurusan Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Jember, Indonesia
  • Dewi Fatmawaty Sabiku Departemen Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Indonesia
  • Dewi Puspa Arisandi Departemen Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.19184/bip.v8i4.53727

Keywords:

distribusi, Hypothenemus hampei, ketinggian lahan, populasi

Abstract

Tanaman kopi arabika (Coffea arabica) merupakan tanaman perkebunan yang hidup pada dataran tinggi. Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) yang selanjutnya disebut PBKo merupakan hama utama pada tanaman kopi, yang dapat menurunkan produktifitas tanaman kopi sebesar 30-60%. Perkembangan populasi PBKo di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ketinggian lahan, suhu dan kelembapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tiga ketinggian tempat berbeda terhadap populasi dan intensitas serangan hama PBKo. Tiga ketinggian yang digunakan dalam penelitian ini adalah A = 800-850 mdpl (Desa Sukorejo), B = 1000-1050 mdpl (Desa Rejoagung) dan C = 1250-1300 mdpl (Desa Sempol) Kabupaten Bondowoso. Penelitian dilakukan dengan metode survei (non probability), sehingga dalam pengambilan sampel tidak dilakukan pengacakan dan bersifat subjektif karena faktor yang ingin diteliti merupakan faktor tunggal berupa ketinggian tempat. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling, yaitu survei distribusi dan pegamatan unit sampel dilakukan menggunakan metode mutlak (dilihat dari intensitas kerusakan) dengan mengamati lima pohon sampel tanaman kopi seluas 1 Ha. Survei populasi dilakukan menggunakan metode nisbi (perangkap atraktan), survei dilakukan menggunakan satu perangkap untuk luas lahan 1 Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi PBKo pada ketinggian 800-850 mdpl sebesar 67,84 (mengelompok) dan populasi rata-rata sebesar 94,8 individu. Ketinggian 1000-1050 mdpl memiliki hasil distribusi 0,5 (seragam) dan populasi sebesar 13,1 individu. Ketinggian 1250-1300 mdpl memiliki hasil terendah dengan distribusi sebesar 0,75 (seragam) dan populasi sebesar 1,6 individu. Rendahnya distribusi dan populasi PBKo di ketinggian 1250-1300 mdpl dipengaruhi oleh suhu yang rendah dan kelembapan udara yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan kopi arabika yang ditanam pada ketinggian diatas 1000 mdpl memiliki distribusi PBKo seragam dan populasi PBKo rendah, sehingga disarankan untuk menanam kopi arabika pada ketinggian lahan diatas 1000 mdpl.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anindita, D. C., Nareswari, A. H. P., & Saputra, Y. (2023). Sosialisasi pengendalian hama penggerek buah kopi (PBKo) di KTH Tani Makmur, Desa Nglurup, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 7(3), 1948–1952. https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i3.17236

Arsi, A., SHK, S., Gunawan, B., Umayah, A., Pujiastuti, Y., Hamidson, H., Irsan, C., Suwandi, & Nurhasnah. (2023). Attack level of coffee fruit borer pest (Hypothenemus hampei) and branch borer pest (Xylosandrus compactus) in Central Dempo District Pagaralam City. Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 20(1), 87–95. https://doi.org/10.31851/sainmatika.v20i1.9952

Basri, Nasamsir, & Meilin, A. (2023). Pengaruh ketinggian perangkap dan komposisi bahan atraktan terhadap serangan hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei). Jurnal Media Pertanian, 8(1), 98–105. https://doi.org/10.33087/jagro.v8i1.192

Bayjili, F. M., Chamzurni, T., & Jauharlina, J. (2023). Pengaruh kerapatan tanaman penaung terhadap tingkat serangan hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) dan cendawan entomopatogen Beauveria bassiana di Perkebunan Kopi Arabika Gayo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 8(4), 1033–1042. https://jim.usk.ac.id/JFP/article/view/27972

Cahyadi, M. D. P. A., Tarjoko, & Purwanto. (2021). Pengaruh ketinggian tempat terhadap sifat fisiologi dan hasil kopi Arabika di dataran tinggi Desa Sarwodadi Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Ilmiah Media Agrosains, 7(1), 1–7. https://repository.polteklpp.ac.id/id/eprint/3427/1/215-File%20Utama%20Naskah-533-1-10-20211223.pdf

Fahim Assidqi, M., Pramayudi, N., & Jauharlina, J. (2025). Pengaruh keragaman vegetasi terhadap tingkat parasitisasi parasitoid pada hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) di Perkebunan Kopi Arabika Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 10(1), 147–159. https://jim.usk.ac.id/JFP/article/view/33012

Harini, T. S., & Abidin, Z. (2024). Tingkat kerusakan buah kopi oleh penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) di Desa Watumbelar Kecamatan Lewa Tidahu Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Wana Lestari, 6(1), 123–129. https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/warnalestari/article/view/17202

Hendrival, H., Usnawiyah, U., Nurdin, M. Y., Ahmadika, H. M., & Margono, M. (2024). Populasi, serangan dan pola distribusi Hypothenemus hampei Ferr. pada kopi Arabika Gayo berdasarkan zona elevasi. Agrikultura, 35(1), 20. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v35i1.45701

Kurnia, S., Ropalia, R., & Zasari, M. (2023). Karakterisasi morfologi tanaman kopi rakyat di Pulau Bangka. Jurnal Agro Industri Perkebunan, 11(2), 115–132. https://doi.org/10.25181/jaip.v11i2.2717

Marianto, H., Mujiyo, M., Sutarno, S., Wijaya, L. Z., Syamsuddin, K. A., & Nugroho, B. D. E. P. (2022). Evaluasi kemampuan dan kesesuaian lahan untuk budidaya kopi Arabika di Desa Jayagiri, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 6(1), 30–36. https://doi.org/10.20961/prima.v6i1.48116

Muliasari, A. A., & Syamsir, N. (2016). Pengendalian hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) pada tanaman kopi Arabika (Coffea arabica L.) di Kebun Rante Karua, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah, 1(1), 150–155. https://www.scribd.com/document/527260083/Pengendalian-Hama-Penggerek-Buah-Kopi

Nadiawati, S., Adrinal, A., & Efendi, S. (2023). Perbandingan tingkat kerusakan buah kopi oleh hama penggerek (Hypothenemus hampei Ferr.) pada perkebunan kopi Arabika (Coffea arabica L.) dengan ketinggian berbeda. Media Pertanian, 8(1), 47–58. https://doi.org/10.37058/mp.v8i1.6972

Nafsi, A. S. A., Haryadi, N. T., Dewi, N., & Kurnianto, A. S. (2023). Respons ketertarikan hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) terhadap komposisi rasio senyawa atraktan pada tanaman kopi. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan, 11(3), 121–132. https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.3.3

Puryantoro, P., Sari, S., & Jaya, F. (2022). Pengendalian hama penggerek buah kopi (PBKo) bagi Kelompok Tani Sejahtera Desa Kayumas Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(5), 739–745. https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v7i5.3877

Rasiska, S., Parikesit, P., Sudarjat, S., Gunawan, B., & Setiawan, I. (2024). Pengendalian hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei Ferrari) dengan menggunakan perangkap berantraktan secara partisipatoris di Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Agrikultura Masyarakat Tani, 1(3), 98–103. https://doi.org/10.24198/agrimasta.v1i3.54953

Rasiska, S., Safira, S., Hidayat, Y., Yulia, E., & Ariyanti, M. (2022). Respon hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) (Coleoptera: Curculinoidae: Scolytidae) terhadap ekstrak buah kopi yang terinfestasi hama sebagai atraktan di Perkebunan Kopi Rakyat Gunung Tilu. Agrikultura, 33(3), 321–330. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v33i3.40277

Sari, S. (2023). Intensitas serangan hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei Ferr) dan upaya pengendaliannya. Agribios, 21(1), 52–56. https://doi.org/10.36841/agribios.v21i1.2896

Sitohang, K. D., Bakti, D., & Siregar, Z. (2022). Penggunaan etanol dan metanol sebagai atraktan terhadap penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) (Coleoptera: Scolytidae) di Desa Pariksabungan Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara. Agrifor, 21(2), 201–212. https://doi.org/10.31293/agrifor.v21i2.5986

Syafiruddin, S., Ngatemi, N., Zainuddin, Z., & Abdulloh, A. (2021). Pelatihan pembuatan feromon dari kulit kopi dalam usaha pengendalian hama penggerek buah PBKo (Hypothenemus hampei) di Desa Sialaman Kebupaten Tapanuli Selatan. Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan, 9(2), 55–61. https://doi.org/10.47662/alulum.v9i2.182

Yudiawati, E., Ardian, A., Febrialdi, A., & Sopandi, A. (2023). Tingkat kerusakan tanaman kopi akibat serangan hama penggerek buah (Hypothenemus hampei Ferr.) pada pertanaman kopi di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Jurnal Sains Agro, 8(2), 134–145. https://doi.org/10.36355/jsa.v8i2.1286

Published

2025-11-22

Most read articles by the same author(s)